Merauke, NONBLOK.COM – Usai meninjau Kawasan Perkebunan Tebu Sermayam, Kampung Ngguti Bob, Kecamatan Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Selasa (04/06/2024), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan kepada awak media bahwa nantinya Merauke akan dipersiapkan menjadi lumbung perkebunan tebu. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan impor gula nasional yang pada 2023 sampai menyentuh angka 6 juta ton.
Dalam keterangan persnya tersebut, Wapres mengungkapkan bahwa dalam proses riset awal pengembangan perkebunan tebu ini, sudah melibatkan para Tokoh Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) setempat, serta mengadaptasi tata kelola perkebunan lokal.
“Tadi saya diberitahu bahwa ketika melakukan perencanaan itu sudah mencerminkan budaya lokal, jadi itu sudah melibatkan tokoh-tokoh masyarakat disini. Kearifan lokal itu sudah masuk dalam perencanaan pembangunan dan terutama tentu [melibatkan] Orang Asli Papua ya,” tutur Wapres memastikan.
Lebih lanjut, Wapres menjelaskan bahwa ke depan, selain akan mengutamakan SDM lokal, Perkebunan tebu ini juga akan memanfaatkan tenaga mesin sehingga pengelolaannya akan berjalan lebih efektif dan efisien.
“Kalau sekarang melibatkan tenaga lokal, tetapi ke depannya itu karena ini sistemnya mekanik, jadi tidak banyak memerlukan tenaga, cukup mungkin tenaga lokal disini dan mekanik semuanya dari mulai penanaman sampai pemanenan, jadi ini akan lebih efisien,” ujarnya.
Terkait dengan pengelolaan SDM, Wapres menekankan bahwa tenaga-tenaga ahli yang dipersiapkan untuk mengelola proyek ini sudah menjalani pelatihan yang intensif. Dengan program tersebut, para tenaga ahli dapat menciptakan bibit-bibit unggul tebu yang akan dibudidayakan.
“Semua di-training, tadi juga saya lihat bagaimana tenaga kita sudah di-training bagaimana memperoleh bibit melalui kultur jaringan, seperti itu, sampai kepada masuk rumah kaca itu,” jelasnya.
Selain itu, dalam produksi gula dari tanaman tebu, Wapres menegaskan, pelibatan tenaga kerja lokal, termasuk Orang Asli Papua (OAP), akan memberikan dampak positif dalam pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat setempat. Dengan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada tenaga kerja lokal, proyek tersebut dinilai memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bagi masyarakat setempat. Adapun salah satu tenaga yang didik adalah dari lulusan Universitas Musamus.
“Jadi [pelibatan SDM] lokal itu luar biasa, ini di samping nanti aspek ekonomi, tapi juga masalah risetnya itu ya. Jadi anak kita itu bisa memahami dan kemudian itu langsung dilatih dari tenaga ahli Australia. Ini saya kira yang menjadi keuntungan,” pungkas Wapres.
Turut mendampingi Wapres pada keterangan pers kali ini, Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo, Wakil Bupati Merauke Riduwan, dan Jubir Wapres Masduki Baidlowi (SM/SK-BPMI, Setwapres)