JAKARTA, 27 JUNI 2024 — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperluas penerapan digitalisasi pembelian tiket ferry via online, baik melalui aplikasi Ferizy maupun berbasis website demi memberikan kemudahan bagi pengguna jasa yang bepergian menggunakan jasa kapal penyeberangan.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan manajemen terus memacu penerapan layanan pembelian tiket Ferizy di seluruh Cabang sebagai bukti komitmen atas transformasi digital yang dilakukan ASDP dalam lima tahun terakhir. Penerapan pemesanan tiket online via Ferizy terbukti telah memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa antara lain lebih cepat, dapat meminimalisir antrian dan pada akhirnya dapat menikmati perjalanan kapal ferry dengan lancar, aman, nyaman dan selamat.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, aplikasi Ferizy telah melakukan pengembangan yang diperlukan untuk terciptanya optimalisasi experience transportasi penyeberangan yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Pada 2020 terdapat 438.105 pengguna yang telah menggunakan Ferizy dan angka ini terus meningkat di tahun 2021 menjadi 354.700 pengguna, kemudian melonjak di tahun 2022 mencapai 527.730 pengguna. Di tahun 2023, jumlah pengguna Ferizy mencapai 655.951, menunjukkan kepercayaan dan awareness masyarakat terhadap pemesanan tiket penyeberangan kapal feri secara online semakin meningkat.
“Kami ekspansif untuk memperluas penerapan digitalisasi di seluruh cabang ASDP, karena sudah terbukti banyak kemudahan bagi pengguna jasa ketika membeli tiket ferry secara online. Dan dalam waktu dekat ini, kami akan go live tiket online di Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur. Rencananya ada 5 pelabuhan yang akan go live,” katanya.
Kelima pelabuhan yang akan go live, Pelabuhan Bolok mulai 5 Juli; Pelabuhan Kalabahi mulai 7 Juli; Pelabuhan Waibalun mulai 8 Juli; Pelabuhan Aimere mulai 10 Juli; dan Pelabuhan Waingapu mulai 12 Juli 2024.
Shelvy menjelaskan, bagi calon penumpang yang akan melakukan pemesanan tiket kapal ferry dapat mengunjungi website dan mobile apps Ferizy atau sales channel Ferizy lainnya.
Selanjutnya, melalui aplikasi pengguna jasa dapat mengisi kolom jadwal keberangkatan, pelabuhan asal, pelabuhan tujuan, kelas layanan, jenis pengguna jasa, dan golongan kendaraan.
“Pastikan semua data sudah terisi dengan benar dan lengkap, dan berangkat ke pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera di tiket,” katanya.
Shelvy mengingatkan bagi pengguna jasa dengan data pribadi dan/atau data kendaraan yang tidak sesuai dengan identitas penumpang dan/atau kendaraan, maka tidak diperkenankan untuk melakukan check in. Langkah selanjutnya setelah melakukan reservasi, pengguna jasa dapat melakukan pembayaran secara online, dan terakhir calon penumpang akan mendapatkan tiket elektronik. “Persiapkan perjalanan Anda sejak jauh hari, karena reservasi tiket Ferizy dapat dilakukan mulai 60 hari sebelum hari keberangkatan (H-60) sampai dengan dua jam sebelum jadwal masuk pelabuhan,” ujarnya.
Hingga saat ini, ASDP telah sukses menjalankan transformasi digitalisasi tiket ferry di 28 pelabuhan yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, dan Kolaka.
Menurut Shelvy, dengan pemesanan tiket secara online, maka konsumen dapat membeli tiket di manapun dan kapanpun melalui website dan mobile apps Ferizy atau sales channel Ferizy lainnya.
Tidak hanya itu, pengguna jasa semakin dimudahkan dalam layanan pembayaran melalui berbagai metode seperti mobile banking, e-wallet, gerai ritel, dan e-banking. Sedangkan, untuk pilihan pembayaran nontunai dapat dilakukan melalui 11 virtual account, 3 e-wallet, 5 gerai retail, 3 internet banking, dan 6 sales channel.
Serta, terdapat total lebih dari 650 ribu outlet sales channel yang tersebar melalui Alfamart, Indomaret, Alfamidi, Agen BNI 46, Agen BRI Link, dan Delima. “Setelah reservasi tiket dan pembayaran berhasil dilakukan, pengguna jasa akan menerima e-tiket secara real time dan tinggal melakukan check in di pelabuhan sesuai jam yang telah ditentukan,” tutur Shelvy.
Dengan berbagai kemudahan layanan reservasi dan metode pembayaran yang diberikan, maka pengguna jasa diharapkan tidak lagi melakukan pembelian tiket ferry via calo atau mitra non resmi dari ASDP.