Malang, NONBLOK.COM – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, mengajak santri-santri pondok pesantren (ponpes) untuk belajar dari kesuksesan Mesir dalam mengekspor produk kopi rempah ke berbagai negara. Hal ini disampaikan Wapres saat melakukan peninjauan produk unggulan UMKM pesantren di Pondok Pesantren Salaf Al-Quran (PPSQ) Asy-Syadzili 1, Desa Sumberpasir, Kec. Pakis, Kab. Malang, Jumat (28/06/2024).
Dalam kunjungannya, Wapres menyoroti stan dari Ponpes Bahrul Magfiroh yang memamerkan produk kopi rempah. Ia membandingkan dengan kopi rempah dari Mesir yang sukses menembus pasar Eropa dan Amerika.
“Pasarnya sudah ke mana? Mesir itu, itu kopi yang sudah diolah dengan rempah. Kopi Mesir di Eropa dan Amerika. Tapi Mesir tidak punya kopi, tidak punya rempah. Kopinya dari sini (Indonesia). Dia (Mesir) hanya mengolah saja, tapi keluarnya jadi kopinya Mesir,” ungkapnya.
Wapres pun menekankan pentingnya inovasi dalam pengolahan produk untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional.
“Coba kalian berinovasi, cari itu, kopi Mesir, rasanya seperti apa. Buat tandingi. Kalau bisa lebih bagus. Bisa menguasai Eropa dan Amerika,” imbaunya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga memberikan apresiasi terhadap berbagai produk unggulan yang dipamerkan oleh pondok pesantren dan SMK, mulai dari olahan makanan, produk pertanian, hingga teknologi. Ia berharap para santri terus mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk memajukan produk-produk lokal.
Selain produk kopi rempah dari Ponpes Bahrul Maghfiroh, produk-produk lain yang dipamerkan di antaranya aneka olahan amplang ikan dan sale pingsang dari Ponpes Babussalam; olahan keripik pisang, keripik singkong, dan keripik talas dari SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo; dan layanan produk e-money untuk internal santri dan wali murid pesantren dari Ponpes Sidogiri, serta produk-produk lainnya seperti keju, pupuk, hingga sepatu.
Acara peninjauan ini merupakan bagian dari peresmian Gedung Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy-Syadzili, Graha Manarul Qur’an (GMQ), Gedung SMK NU Sunan Ampel, serta pembukaan Halaqoh Ponpes se-Provinsi Jatim.
Melalui peninjauan ini, Wapres ingin memastikan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan produk-produk berkualitas yang mampu bersaing di pasar global.
Mendampingi Wapres dalam kesempatan tersebut, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Bupati Malang M. Sanusi, Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja dan Farhat Brachma. (SK/RJP-BPMI, Setwapres)