Close Menu
Berita NusantaraBerita Nusantara
    What's Hot

    Siapkan Program Pemberdayaan Pemuda, DPP AMPI-Golkar Banten Gelar Silaturahmi

    Jumat, 8 Agustus 2025

    HONOR 400 dan HONOR X9c Jadi Incaran, Promo Spesial Kemerdekaan Ini Bikin Makin Worth It!

    Jumat, 8 Agustus 2025

    Pilar Ajak Arsitek Rancang Ruang Publik Nyaman di Tangsel

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Berita NusantaraBerita Nusantara
    • Home
    • Bisnis
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Indeks
    Berita NusantaraBerita Nusantara
    Berita Nusantara / Arsjad Rasjid: Komitmen Bebas Emisi Jangan Mengorbankan Potensi Pertumbuhan Asia Tenggara
    Bisnis

    Arsjad Rasjid: Komitmen Bebas Emisi Jangan Mengorbankan Potensi Pertumbuhan Asia Tenggara

    beritanusantaraberitanusantaraSelasa, 20 Agustus 2024

    Jakarta, 20 Agustus 2024 – Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Ketua ASEAN-BAC Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, komitmen untuk mencapai nol emisi atau Net Zero Emission (NZE) jangan sampai mengorbankan pertumbuhan di kawasan Asia yang sedang melaju pesat. “Harus dijaga keseimbangan antara penerapan prinsip keberlanjutan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” ujarnya.

    Pernyataan tersebut disampaikan saat pertemuan “Asia Zero Emissions Community (AZEC) Advocacy Group Roundtable” yang didukung oleh Kadin Indonesia, melalui ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia, berkolaborasi dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dan Japan Business Federation (Keidanren) hari ini, Selasa (20/8/2024). 

    AZEC Advocacy Group Roundtable ini merupakan yang pertama kalinya digelar sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pembentukan AZEC Advocacy Group oleh Keidanren, ASEAN Business Advisory Council, dan ERIA pada KTT Peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang pada 18 Desember 2023 di Tokyo, Jepang.

    Dalam kesempatan AZEC Advocacy Group Roundtable, Arsjad mengungkapkan bahwa komitmen mencapai nihil emisi harus diselaraskan dengan kondisi di masing-masing negara, sehingga potensi pertumbuhan ekonomi Asia yang meningkat pesat juga harus tetap dijaga. Indonesia, katanya, telah memiliki komitmen kuat untuk mencapai ekonomi net-zero pada 2060 atau lebih cepat. 

    Inisiatif internasional seperti AZEC ini menjadi sangat penting dalam menjaga keseimbangan komitmen mencapai nihil emisi dan pertumbuhan ekonomi tersebut. Dengan demikian, AZEC Advocacy Group bertujuan untuk menjadi platform bagi sektor swasta dalam merealisasikan solusi dan menyuarakan aspirasi terkait transisi energi. 

    “Kita tidak boleh juga kehilangan peluang (pertumbuhan ekonomi yang pesat), mengingat saat ini sedang ada pergeseran pertumbuhan global ke kawasan Asia. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan,” tegas Arsjad Rasjid.

    Lebih lanjut Arsjad mengingatkan bahwa pendekatan global terhadap transisi energi harus memperhitungkan kompleksitas dari kebutuhan energi serta lanskap ekonomi di berbagai negara di Asia. Oleh karena itu, perlu didorong pendekatan ketahanan dan transisi energi sebagai metode paralel dan saling terkait bagi negara-negara Asia. 

    Arsjad mengingatkan, ketahanan energi sangat penting. Tidak hanya mendukung industri baru atau memastikan akses masyarakat terhadap kesehatan dan pendidikan, tetapi juga  peluang ekonomi yang layak. Namun, di saat yang sama, negara-negara Asia juga harus beralih ke pendekatan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

    Dengan komitmen pemerintahan Indonesia dalam mengembangkan kerangka ekonomi yang “Pro-Growth, Pro-Welfare, dan Pro-Green”, Arsjad Rasjid berharap forum seperti AZEC akan mengundang kerja sama internasional lainnya yang lebih luas, sehingga dapat menjadi wadah penting untuk kolaborasi lintas negara dan sektor. Ia menekankan pentingnya menyelaraskan visi ini dengan kontribusi sektor swasta di Asia untuk memastikan transisi energi yang inklusif.

    “Kami berbagi semangat yang sama dengan AZEC: ‘Asia’s Transition, Asia’s Solution, Asia’s Transition, Asia’s Pathway‘. Narasi ini berpotensi menjadi narasi bersama dalam forum yang lebih besar nanti, misalnya di COP-29 di Azerbaijan. Namun, ini harus selaras secara inklusif dengan kontribusi sektor swasta di kawasan ini,” papar Arsjad.

    Arsjad juga memaparkan bahwa AZEC Advocacy Group ini bukan sekadar mendorong kepentingan nasional, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi regional yang lebih inklusif. “Kami ingin memastikan bahwa kontribusi sektor swasta diakui dan diintegrasikan dalam upaya transisi energi yang berkelanjutan di Asia,” katanya.

    Managing Director Keidanren, Arihiro Iwamura, menambahkan bahwa AZEC berperan sebagai platform untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon dapat dicapai secara bersamaan oleh industri di seluruh Asia. “AZEC dibentuk untuk mencapai dua target utama, yakni pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon, yang harus diwujudkan secara simultan oleh para pelaku industri di setiap negara di Asia,” ungkapnya.

    Sementara itu, President ERIA, Prof. Tatsuya Watanabe, menekankan bahwa keberhasilan transisi ekonomi berkelanjutan di Asia sangat bergantung pada kemampuan setiap negara untuk mengintegrasikan teknologi yang tepat, sambil tetap menghormati kebutuhan dan tantangan spesifik mereka masing-masing. “Negara-negara di Asia memiliki tujuan bersama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi optimal dengan tetap memperhatikan kebutuhan spesifik setiap negara. Salah satu fokus utama kami adalah bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.

    Ketua ASEAN-BAC Laos 2024, Oudet Souvannavong menyatakan bahwa diskusi pada pertemuan ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pentingnya kolaborasi antar negara Asia. “Kolaborasi ini membutuhkan dukungan teknologi dan pendanaan yang memadai agar dapat diwujudkan secara efektif,” ujarnya.

    AZEC Advocacy Group Roundtable mempertemukan para pemimpin bisnis, pemerintah, dan pakar energi untuk bertukar pengetahuan dan solusi terkait transisi energi. Agenda utama meliputi diskusi mengenai lanskap dan tantangan transisi energi di Asia, kerangka kerja nasional dan regional yang efektif, serta skema pembiayaan terbaik. Inisiatif ini juga menjadi bukti komitmen Kadin Indonesia dalam mendukung target emisi nol tahun 2060 atau lebih cepat sesuai dengan komitmen nasional Indonesia di bawah UNFCCC.

    ***

    Tentang Kadin Indonesia 

    Berdiri pada tahun 1968 dan ditetapkan berdasarkan hukum pada 1987, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merupakan organisasi payung bagi seluruh kamar dagang dan serikat bisnis Indonesia, termasuk kamar dagang yang berasal dari luar negeri di Indonesia. Kadin Indonesia bertindak selaku suara sektor swasta dan menjalin hubungan erat dengan pejabat pemerintahan. Misi Kadin Indonesia adalah untuk mendukung perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara vital, berkelanjutan, dan adil. Jaringan Kadin Indonesia yang mencakup 35 Kadin Provinsi dan 544 cabang distrik mewakili suara seluruh serikat bisnis meliputi semua sektor relevan dari ekonomi Indonesia. Bermitra dengan lembaga pemerintahan kunci, Kadin Indonesia merupakan mitra aktif dalam reformasi bisnis dan ekonomi. Kadin Indonesia adalah titik kontak pertama bagi perusahaan asing dan membuka pintu menuju sektor swasta di Indonesia yang dinamis.

    Tentang ASEAN-BAC 

    ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) dibentuk pada 2001 dan resmi didirikan pada 2003 untuk memperkuat integrasi ekonomi ASEAN dengan memberikan suara kepada sektor swasta. Pada tahun 2023 Indonesia memimpin keketuaan ASEAN-BAC dengan fokus pada tema “ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity.” Di bawah kepemimpinan KADIN Indonesia, ASEAN-BAC berfokus pada lima prioritas utama: transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, fasilitasi perdagangan, dan keamanan pangan. Melalui berbagai inisiatif seperti ASEAN QR Code dan ASEAN Net Zero Hub, Indonesia berupaya mempercepat transformasi ekonomi kawasan, memastikan ASEAN tetap stabil, inklusif, dan berkelanjutan. Pada tahun ini, ASEAN-BAC diketuai oleh Laos

    Tentang AZEC dan AZEC Advocacy Group

    Dibentuk pada tahun 2022, AZEC adalah platform yang bertujuan untuk menyatukan negara-negara Asia dalam memajukan dekarbonisasi melalui strategi transisi energi yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. AZEC Advocacy Group, yang dibentuk melalui Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Desember 2023, menyediakan platform bagi sektor swasta untuk memainkan peran sentral dalam membentuk strategi-strategi tersebut.

    Bisnis Ekonomi Ekonomi dan Bisnis Indonesia Nasional Nusantara
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Telegram Copy Link
    Previous ArticlePeringati Hari Juang Polri, Kadivhumas : Harus Terus Beradaptasi dan Berinovasi Hadapi Tantangan Jaman
    Next Article Hari Juang Polri: Penghormatan Pendahulu Polri dalam Mempertahankan Kemerdekaan

    Berita Terkait

    HONOR 400 dan HONOR X9c Jadi Incaran, Promo Spesial Kemerdekaan Ini Bikin Makin Worth It!

    Jumat, 8 Agustus 2025

    Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025: Bank Indonesia Perkuat UMKM Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    Kamis, 7 Agustus 2025

    Samsung Hadirkan Galaxy Buds Core, TWS Yang Punya ANC dengan Harga Rp700 Ribuan!

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Berita Terkini

    Siapkan Program Pemberdayaan Pemuda, DPP AMPI-Golkar Banten Gelar Silaturahmi

    Jumat, 8 Agustus 20251 Views

    HONOR 400 dan HONOR X9c Jadi Incaran, Promo Spesial Kemerdekaan Ini Bikin Makin Worth It!

    Jumat, 8 Agustus 20250 Views

    Pilar Ajak Arsitek Rancang Ruang Publik Nyaman di Tangsel

    Kamis, 7 Agustus 20251 Views

    Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025: Bank Indonesia Perkuat UMKM Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    Kamis, 7 Agustus 20250 Views

    Samsung Hadirkan Galaxy Buds Core, TWS Yang Punya ANC dengan Harga Rp700 Ribuan!

    Kamis, 7 Agustus 20250 Views

    Uang Primer Adjusted Juli 2025 Tumbuh 7,0%

    Kamis, 7 Agustus 20251 Views

    Optimalkan Energi Bersih, Pertamina Gelar CNG Market Day

    Kamis, 7 Agustus 20250 Views

    Cadangan Devisa Juli 2025 Tetap Tinggi

    Kamis, 7 Agustus 20251 Views

    Samsung Tech Institute Dukung Semangat Kemerdekaan Anak Muda

    Kamis, 7 Agustus 20250 Views

    Cek Langsung ke Pangkalan LPG, Ombudsman RI Apresiasi Kepatuhan Distribusi LPG 3 kg oleh Pertamina Patra Niaga

    Kamis, 7 Agustus 20250 Views
    Don't Miss

    Siapkan Program Pemberdayaan Pemuda, DPP AMPI-Golkar Banten Gelar Silaturahmi

    By beritanusantaraJumat, 8 Agustus 2025

    Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Banten menerima kunjungan khusus Dewan Pimpinan Pusat (DPP)…

    HONOR 400 dan HONOR X9c Jadi Incaran, Promo Spesial Kemerdekaan Ini Bikin Makin Worth It!

    Jumat, 8 Agustus 2025

    Pilar Ajak Arsitek Rancang Ruang Publik Nyaman di Tangsel

    Kamis, 7 Agustus 2025

    Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025: Bank Indonesia Perkuat UMKM Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    Kamis, 7 Agustus 2025
    Top Posts

    Vero Sambut Pemimpin Baru untuk Tingkatkan Operasional dan Layanan di Indonesia

    Rabu, 9 Juli 202514 Views

    Smartphone moto g45 5G Perkuat Kinerja Motorola melalui Kontribusinya sebagai Merek Smartphone Terlaris di Lazada Indonesia

    Senin, 28 Juli 20258 Views

    Hari Anak Nasional 2025, Dharma Wanita Kemenperin Resmikan Taman Asuh Anak “Gempita”

    Jumat, 25 Juli 20256 Views

    Pertamina Perkenalkan Inovasi Sistem Perizinan Real-Time di Esri User Conference 2025

    Jumat, 18 Juli 20256 Views
    Berita Nusantara
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube TikTok
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Privacy Policy
    • Redaksi
    • SOP Perlindungan Wartawan
    • Contact
    © 2025 NONBLOK.COM | Berita Indonesia.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.