Moskow, 10 Juni 2024 – Optimisme Indonesia dan Eurasian Economic Commission (EEC) untuk percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) terus diupayakan untuk dapat segera terwujud. Salah satunya upaya tersebut dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto melalui pertemuan dengan Menteri Perdagangan EEC Andrey Slepnev pada rangkaian kunjungan kerja ke Moskow, Federasi Rusia, Senin (10/06). Pertemuan kedua Menteri yang digelar di kantor EEC tersebut berlangsung secara efektif.
Kedua pihak mengapresiasi usaha kedua negara dalam mendorong penyelesaian perundingan I-EAEU FTA. Perundingan I-EAEU FTA sendiri telah dilaksanakan dalam empat putaran, di mana putaran keempat dilaksanakan di Armenia pada 18-20 Maret 2024. Keduanya mengharapkan agar perundingan dapat dirampungkan pada putaran kelima yang akan dilaksanakan di Indonesia pada bulan Juli 2024.
“Pemerintah Indonesia melihat adanya potensi kerja sama ekonomi yang lebih komprehensif dengan EAEU. Saya juga meyakini bahwa FTA tentu akan memberikan dampak positif dan saling menguntungkan bagi Indonesia dan EAEU,” ungkap Menko Airlangga.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga meminta Rusia untuk membantu mendorong negara anggota EAEU lainnya untuk bersinergi mencapai tujuan yang sama, baik dalam mempercepat penyelesaian perundingan I-EAEU FTA maupun terkait promosi minyak sawit Indonesia.
Lebih lanjut, EAEU merupakan salah satu importir terbesar minyak sawit asal Indonesia dengan total nilai ekspor minyak sawit Indonesia ke EAEU pada tahun 2023 mencapai USD544,64 juta. Oleh karena itu, melalui pertemuan tersebut Menko Airlangga berharap Rusia akan senantiasa membantu promosi dan mengajak EAEU untuk melakukan positive campaign terhadap minyak sawit asal Indonesia.
Selain itu, Menko Airlangga juga meyakinkan EAEU bahwa minyak sawit dari Indonesia yang diekspor ke negara mitra telah memenuhi aspek kesehatan dan standar keberlanjutan sehingga mendorong EAEU agar tidak mengimplementasikan regulasi yang mendiskriminasi. Indonesia juga membuka diri untuk berdiskusi secara komprehensif untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang muncul di sektor impor dan ekspor kelapa sawit.
Pada akhir pertemuan, Menteri Slepnev menyampaikan apresiasi atas kunjungan kerja Menko Airlangga ke Rusia dan menyampaikan keterbukaannya dalam membahas potensi kerja sama ke depannya.
Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Sesmenko Perekonomian, Plt. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika, dan Timur Tengah, Duta Besar RI di Moskow, serta pejabat lainnya. Sementara Menteri Slepnev didampingi oleh jajaran pejabat EEC. (is/aaykyk/dep7/map/fsr)