Untuk mendongkrak literasi informasi publik di bidang ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar Bedah Paper “Integrasi Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan pada Sistem Kelistrikan Indonesia”. Kegiatan ini merupakan rangkaian forum literasi ketenagalistrikan yang diharapkan dapat menjadi sarana berbagai pengetahuan kepada para pegawai Kementerian ESDM.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh wawasan terkait dengan skema pengembangan transisi energi di Indonesia melalui integrasi kendaraan listrik,” tutur Sekretaris Ditjen Gatrik Ida Nuryatin Finahari di Jakarta, Kamis (6/6).
Selanjutnya, Ida juga menyampaikan bahwa paper yang dibedah pada kegiatan ini merupakan karya ASN Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan yang sedang melanjutkan studi di Monash University sebagai Candidate PhD Ahmad Amiruddin. Karya ini adalah kolaborasi Ahmad dengan para akademisi di Monash University, Roger Dargaville, Ariel Liebman, dan Ross Gawler.
Dalam paper tersebut, Ahmad membahas skema perhitungan pengaruh integrasi kendaraan listrik dalam sistem kelistrikan di Indonesia. Dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu, skema integrasi ini dapat mempengaruhi jumlah emisi, percepatan transisi energi terbarukan, harga, dan sistem jaringan listrik. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa perilaku pengisian daya yang tidak dioptimalkan dapat menyebabkan emisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan skenario tanpa kendaraan listrik.
“Melalui perhitungan ini, ditemukan bahwa semakin besar tingkap adopsi kendaraan listrik maka akan ada peluang peningkatan pemanfaatan energi terbarukan, pengurangan emisi secara signifikan, dan penurunan biaya sistem secara keseluruhan”, ungkap Ahmad.
Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Rishal Asri yang hadir sebagai penanggap, menyebut bahwa topik yang disajikan sangat menarik dan memerlukan keberanian. Ia menyebut topik ini memiliki tantangan besar untuk menjadi model integrasi kendaraan listrik yang mampu menjadi terobosan.
“Skema integrasi kendaraan listrik ini menjadi sangat menarik sekaligus menantang, diperlukan keberanian untuk membuat suatu model terobosan dalam sistem kelistrikan di Indonesia,” ungkap Rishal.
Selanjutnya VP Pengendalian Operasi Sistem Ketenagalistrikan PT PLN, Nurdin Pabi sebagai penanggap kedua menyampaikan bahwa topik ini merupakan masukan penting dalam membangun strategi integrasi kendaraan listrik yang terjangkau.
“Skema integrasi kendaraan listrik menjadi sangat penting bagi strategi penetrasi kendaraan listrik ke depannya, terutama dari segi affordability,” ucap Nurdin (GERILYA Academy/DKD).