Bali, NONBLOK.COM – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan sambutan secara virtual pada FIATA Regional Asia Pacific (RAP) Meeting yang berlangsung di Merusaka Hotel Nusa Dua, Bali, pada Kamis (11/07/2024).
Dalam acara ini yang dihadiri oleh para pelaku bisnis dari berbagai sektor, termasuk perusahaan pengiriman, maskapai penerbangan, dan perusahaan pelayaran ini, Wapres memaparkan besarnya potensi industri logistik di kawasan Asia Pasifik.
“Potensi industri logistik di Kawasan Asia Pasifik sangat besar. Didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan tingginya investasi, serta peningkatan volume perdagangan menjadikan kawasan ini berperan strategis dalam perdagangan global,” tutur Wapres.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, salah satu pendukung potensi ini adalah keberadaan kawasan Asia Pasifik yang menjadi rumah bagi sembilan pelabuhan peti kemas terbesar di dunia, yang diproyeksikan akan terus tumbuh. Namun, Wapres juga mengingatkan bahwa potensi besar ini memiliki berbagai tantangan.
“Potensi besar sektor logistik di Asia Pasifik ini juga menghadapi tantangan, seperti ketidakpastian ekonomi global, konflik geopolitik, dan fluktuasi nilai tukar mata uang, yang secara langsung memengaruhi harga bahan bakar, sehingga mengakibatkan kenaikan biaya logistik dan pengangkutan,” paparnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Wapres menekankan pentingnya upaya meningkatkan efisiensi, inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi di sektor logistik. Di sisi lain, pemerintah juga berkomitmen untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur logistik di Indonesia melalui berbagai proyek, seperti; jalan tol, pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api. Proyek-proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia. Melalui upaya tersebut, Wapres meyakini sektor logistik dapat semakin berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Pada tahun 2023, kontribusi sektor logistik terhadap produk domestik bruto mencapai hingga seribu triliun rupiah,” ungkap Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres berpesan agar para pelaku logistik dapat terus mendukung upaya peningkatan ekosistem dan daya saing bidang logistik untuk semakin memperkuat kontribusi di lapangan.
“Transformasi digital di sektor logistik akan meningkatkan efisiensi, transparansi, kecepatan, dan akurasi dalam proses distribusi, yang akhirnya akan menurunkan biaya logistik,” pesan Wapres.
“Pelatihan dan pendidikan yang memadai bagi tenaga kerja di bidang logistik akan meningkatkan kompetensi dan produktivitas, sehingga mendorong pertumbuhan di sektor ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, FIATA (International Federation of Freight Forwarders Associations) adalah organisasi internasional yang mewakili sektor pengiriman barang dan logistik di seluruh dunia, berperan dalam mempromosikan standar, pelatihan, dan kebijakan yang mendukung industri logistik global. (DMA/AS, rls)