Jakarta, 11 Oktober 2024 – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan visi sebagai perusahaan terdepan dalam pengelolaan energi panas bumi. Dengan inovasi beyond electricity yang menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, PGE berhasil meraih dua penghargaan Dharma Karya Muda atas kontribusinya di sektor ESDM pada peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-79, dengan tema Energi dan Mineral Wujudkan Indonesia Maju dan Berkelanjutan.
Penghargaan ini disampaikan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di hadapan para pejabat dan pemangku kepentingan sektor energi. Dalam sambutannya, Bahlil menekankan pentingnya peran ESDM dalam mewujudkan energi hijau dan lingkungan yang lebih baik. Bahlil juga memberikan apresiasi kepada para penerima penghargaan Dharma Karya ESDM tahun 2024, Satya Lencana Karyasatya, Satya Lencana Wirakarya, dan Satya Lencana Pembangunan.
“Semoga penghargaan yang diterima hari ini dapat menjadi penyemangat untuk terus memberikan sumbangan terbaik bagi pembangunan nasional, khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral,” ujar Bahlil.
Dharma Karya ESDM sendiri terbagi menjadi tiga jenis tingkatan penghargaan. Pertama tingkat Utama, yang artinya telah berjasa sangat besar di sektor ESDM dan bersifat nasional. Kedua tingkat Madya, yang berarti berjasa besar di sektor ESDM, dan jasanya bersifat lintas sektoral. Dan ketiga tingkat Muda, yaitu berjasa di sektor ESDM, dan jasanya bersifat sektoral.
PGE menerima 2 penghargaan Dharma Karya ESDM Muda untuk 2 inovasi dari PGE Area Kamojang dan Area Karaha. Pertama, Tim Anget-Anget Jos dari PGE Area Kamojang menciptakan Geothermal Dryhouse, inovasi pertama di dunia yang memanfaatkan uap panas bumi untuk mengeringkan kopi di Kamojang, Jawa Barat. Proses pengeringan kopi ini 3 kali lebih efektif dan efisien, menghasilkan Canaya Geothermal Coffee dengan cita rasa khas. Inovasi ini telah digunakan oleh 265 petani kopi dari 16 kelompok kopi dan produknya sudah diekspor ke Italia, Belanda, Jepang, dan Lebanon. Selain meningkatkan efisiensi, Geothermal Dryhouse juga menjaga kualitas kopi dengan tetap mendukung keberlanjutan lingkungan.
Kedua, Tim Combine dari PGE Area Karaha berinovasi dengan menciptakan COMBINE (Compost Brine), produk pupuk yang memanfaatkan limbah organik dan brine sebagai secondary product geothermal. Inovasi ini tidak hanya mendukung industri panas bumi sebagai penghasil energi listrik, tetapi juga membuka peluang pendapatan baru bagi perusahaan. Pupuk COMBINE, yang mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat dalam bidang pertanian. Pupuk ramah lingkungan ini sudah digunakan oleh masyarakat sekitar Area Karaha dan dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia, mengembalikan kesuburan tanah, mendukung pertumbuhan mikroorganisme, dan menjaga lingkungan dari pencemaran.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim PGE atas dedikasinya dalam memajukan berbagai inisiatif yang bermanfaat bagi seluruh lini bisnis dan operasional Perusahaan. “Penghargaan yang diberikan oleh Kementerian ESDM ini jelas akan menjadi motivasi untuk PGE terus menciptakan terobosan. Kami semakin optimis mampu menjadi pemimpin industri panas bumi. Bersama-sama, kita hadirkan inovasi dan ide-ide yang tidak hanya menjadikan panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi nasional, namun juga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar,” pungkas Julfi Hadi.
***
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.