Kementerian Komunikasi dan Digital membuka peluang kolaborasi akselerasi transformasi digital dengan Pemerintah Kota Subulussalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menawarkan kolaborasi pengembangan talenta dan konektivitas digital.
“Jadi ada beberapa hal yang saya kira mungkin nanti yang bisa kita kolaborasikan, ya. Jika kolaborasi mengenai talenta digital dapat berkoordinasi dengan Direktur Pengembangan Ekosistem Digital. Sementara yang sifatnya konektivitas jaringan seluler dapat berkoordinasi dengan Direktur Strategi Kebijakan Infrastruktur Digital,” ungkapnya saat menerima Walikota Subulussalam, M. Rasyid Bancin di Kantor Kementerian Komdigi, Rabu (23/04/2025).
Nezar Patria menjelaskan kolaborasi yang berhubungan dengan konektivitas jaringan di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) bisa menjadi bagian Program BAKTI dengan pemasangan Base Transceiver Station (BTS).
“Namun saat ini produk BTS Komdigi sudah tidak begitu banyak, sehingga bisa menggunakan ground segment menggunakan satelit SATRIA-1. Jadi dia bikin receivernya gitu, bisa kita install untuk layanan kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan desa. Bahkan sekarang untuk pangan,” tuturnya.
Menurut Nezar Patria, Kementerian Komdigi juga membuka peluang inisiatif kolaborasi lain untuk mendorong akselerasi digitalisasi di Kota Subulussalam.
“Nanti, disampaikan agar dapat bisa dikonsultasikan secara langsung,” tandasnya.
Direktur Strategi Kebijakan Infrastruktur Digital Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi Denny Setiawan menyatakan akan berkoordinasi dengan PLN dan Icon Plus untuk Proyek perdana BTS di Kota Subulussalam.
“Kita coba menjadikan ini pilot project, nanti kita coba diskusi dengan teman PLN. Kemudian listrik dan fibernya sekalian BTS-nya nanti nyambung. Nanti kita kombinasi dengan wireless kalau memang benar-benar 3T,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Subulussalam M Rasyid Bancin menjelaskan dari 82 desa di Kota Subulussalam hanya 24 desa yang baru mendapatkan manfaat dari Program Kementerian Komdigi.
“Kita hanya tersentuh dari Kemkomdigi ini terdekat ada 24 desa atau instansi. Ada di sarana, ibadah, ada di pendidikan, perkantoran,” jelasnya.
Oleh karena itu, Walikota Rasyid berharap Kementerian Komdigi dapat berkoordinasi dengan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler agar bisa menopang infrastruktur digital di Kota Subulussalam.
“Kami berharap bisa sedikit mendorong Telkomsel untuk membangun jaringan kah atau bagaimana. Nah ini campur tangan dari Komdigi ini untuk bisa digitalisasi Kota Subulussalam,” ungkapnya.