Jakarta – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menyiapkan operasi Ketupat melalui strategi-strategi yang dilakukan Korlantas Polri bersama dengan stakeholder terkait.
“Kementerian Perhubungan, PUPR, Jasa Raharja cek mitigasi kita mengaktifkan betul posisi-posisi yang sekarang dikaitkan dengan analisa dan evaluasi tahun lalu,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menjelaskan, Korlantas Polri sudah melakukan survei jalan dengan mengidentifikasi persoalan dan mengevaluasi operasi Ketupat tahun lalu untuk menentukan Cara Bertindak (CB) di Lebaran Idul Fitri tahun 2025.
“Korlantas Polri dengan stakeholder sudah melakukan survei jalan, mengidentifikasi persoalan, dan mengevaluasi operasi Ketupat tahun lalu. Sehingga skenario cara bertindak tahun ini tentunya adalah update, baik di jalan tol, arteri, nasional, pelabuhan penyeberangan barang dan orang, tempat wisata, dan jalur-jalur alternatif yang menuju ke tempat-tempat wisata. Semua itu sudah kita lakukan survei,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa berkaitan dengan pengecekan jalur tol dan jalur arteri yang masih dalam perbaikan, pada H-10 sebelum pelaksanaan operasi Ketupat, semuanya harus siap untuk memperlancar pergerakan kendaraan.
“Sepakat semuanya bahwa kondisi infrastruktur, khususnya jalan, baik itu tol dan nasional, H-10 sebelum operasi sudah baik semuanya. Karena semua turun untuk diperbaiki dan menyiapkan duta-duta pemuda yang ingin kembali ke kampung halaman,” ujarnya.
Berkaitan dengan terjadinya bangkitan arus, baik di jalan tol maupun di jalan nasional, pengalihan rekayasa lalu lintas akan dilakukan dengan menyalurkan kendaraan menuju jalur alternatif serta melihat gate tol exit.
“Yang paling utama nanti akan dimasukkan ke jalur alternatif. Kalau di tol, nanti akan kita lihat gate tol exit. Jadi, alternatif pengalihan arus itu melihat dari perkembangan bangkitan arus yang ada di jalan tersebut,” jelas Kakorlantas.
Melihat anatomi kecelakaan operasi Ketupat tahun lalu, kendaraan roda dua menjadi perhatian. Kakorlantas mengimbau untuk tidak menggunakan kendaraan roda dua, namun jika masih ada, akan dilakukan pengawalan dengan selamat.
“Tahun lalu, kita mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan mudik gratis yang sudah disiapkan. Tetapi kami juga mengimbau agar mudiknya tidak menggunakan roda dua. Ternyata masih banyak yang mudik dengan roda dua. Inilah yang harus kita kawal, karena masyarakat harus kita lindungi, bahkan kita kawal sebagai prioritas,” pungkasnya.