Depok – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan anugerah tanda kehormatan Nugraha Sakanti kepada tujuh Satker Polri. Penghargaan itu diberikan Presiden Jokowi saat menghadiri apel gelar pasukan pengamanan sumpah dan janji presiden dan wakil presiden terpilih di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (14/10/2024).
Ketujuh satker yang dianugerahi tanda kehormatan Nugraha Sakanti terdiri dari Korbrimob Polri, Korlantas Polri, Bareskrim Polri, Densus 88 Antiteror Polri, Pusdokkes Polri, Baharkam Polri dan Divisi Hubungan Internasional Polri.
Nugraha Sakanti adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada sebuah kesatuan di lingkungan Polri yang telah berjasa di bidang kepolisian yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Tentunya penganugerahan yang diberikan oleh Bapak Presiden kepada kita ini sekaligus menjadi amanah dari Bapak Presiden agar kami semua ke depan akan bekerja dengan lebih baik sesuai dengan apa yang menjadi harapan dan amanah rakyat,” ucap Sigit.
Sigit menegaskan, penganugerahan tersebut harus dijadikan motivasi untuk kedepannya terus menjadi lebih baik. Sehingga, Polri akan semakin dicintai dan disayangi oleh seluruh masyarakat Indonesia.
“Oleh karena itu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan Satker institusi, dan seluruh anggota atas kerja kerasnya. Dan kami harapkan ini menjadi semangat, ini menjadi motivasi kita untuk bekerja, mengabdi lebih baik lagi untuk masyarakat, bangsa dan negara,” tutup Sigit.
Mengenal Nugraha Sakanti
Nugraha Sakanti merupakan tanda kehormatan yang diberikan pada kesatuan di lingkungan Polri yang berjasa di bidang kepolisian yang bermanfaat bagi bangsa serta negara.
Tanda kehormatan Nugraha Sakanti ditetapkan sejak tahun 19961 pada masa pimpinan Presiden Soekarno.
Dahulu, tanda kehormatan ini memiliki tiga jenis seperti Nugraha Sakanti Jana Utama, Nugraha Sakanti Ksatria Tataman, dan Nugraha Sakanti Karya Bhakti.
Berikut dedikasi dan Prestasi Satker Polri:
– Korbrimob Polri
Korbrimob menerima penghargaan atas keberhasilannya dalam operasi penanganan kelompok radikal di Poso, Sulawesi Tengah, dan operasi melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
– Korlantas Polri
Korlantas dinilai berhasil mengamankan arus mudik tahunan, menyediakan angkutan gratis saat mudik, dan menerapkan inovasi penegakan hukum digital seperti e-TLE untuk menjaga keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
– Bareskrim Polri
Bareskrim berhasil mengungkap kasus-kasus transnasional, termasuk operasi ‘Escobar’ melawan jaringan narkoba Fredy Pratama, pembongkaran laboratorium narkoba, penanganan kejahatan siber, serta pengungkapan tindak pidana kesehatan saat fenomena gagal ginjal akut pada anak. Selain itu, Bareskrim juga menangani kasus illegal logging dan BBM palsu di Jabodetabek.
– Densus 88 Antiteror
Satker ini mendapat penghargaan atas kinerja luar biasa dalam menekan angka terorisme melalui penegakan hukum, pencegahan, dan antisipasi.
– Pusdokkes Polri
Pusdokkes berperan aktif dalam layanan kesehatan masyarakat, penanganan pandemi COVID-19, dan identifikasi korban bencana. Mereka juga memecahkan rekor layanan kesehatan untuk 10 ribu penyandang disabilitas.
– Baharkam Polri
Baharkam berkontribusi dalam berbagai sektor, seperti Kampung Tangguh saat pandemi, penindakan illegal fishing dengan potensi kerugian negara Rp 1 triliun, dan pengungkapan kasus narkoba besar di Pelabuhan Bakauheni. Mereka juga aktif menggerakkan pertanian di Papua dan mengasuh anak yatim di NTT.
– Divisi Hubungan Internasional Polri (Div Hubinter)
Div Hubinter berperan dalam misi perdamaian PBB dan memastikan keamanan konferensi internasional seperti G20 dan ASEAN Summit. Satker ini juga berhasil memulangkan buronan Interpol yang bersembunyi di Indonesia.