Pemerintah berupaya memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk mencapai kemajuan bangsa. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menilai guru memiliki peran penting dalam mengadopsi perkembangan teknologi agar bisa menciptakan talenta digital sejak dini.
“Tadi saya melihat, menyaksikan wisudawan-wisudawati yang dikukuhkan oleh Rektor UNUSIA itu sebagian besar guru, dari Fakultas Pendidikan. Ke depan saya bisa membayangkan bahwa fungsi guru harus lebih bisa adopsi terhadap berbagai perkembangan teknologi,” tandasnya dalam Orasi Ilmiah Prosesi Wisuda ke-X Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Gedung Sasono Langeng Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (15/06/2024).
Menurut Menteri Budi Arie, di era digitalisasi, banyak ilmu pengetahuan bisa diperoleh dengan mudah melalui internet. Bahkan, perkembangan teknologi digital memungkinkan setiap orang mengakses pengatahuan di berbagai platform digital yang tersedia. Oleh karena itu, Menkominfo mengajak wisudawan Fakultas Pendidikan UNUSIA terus mengasah diri dengan kemampuan digital agar bisa dibagikan kepada peserta didik.
“Karena anak sekarang harus lebih pintar dari kita-kita. Kenapa, karena sumber bahan terbuka. Internet telah membuka semua ruang bagi siapapun yang rajin bisa mengakses informasi dan pengetahuan. Karena itulah kemampuan kita untuk mendorong percepatan perubahan serta transformasi digital ini juga menjadi penting,” ungkapnya.
Menurut Menteri Budi Arie, pada Tahun 2045 Indonesia diharapkan menjadi negara maju. Salah satu faktor pendorong kemajuan adalah adopsi kemampuan teknologi digital.
“Karena itulah sebagai bangsa, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi berbagai kemajuan dan inovasi,” tegasnya.
Optimalkan Ekonomi Digital
Saat ini, Pemerintah melaksanakan akselerasi transformasi digital untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan mencapai USD210 Miliar sampai USD360 Miliar pada Tahun 2030.
Menkominfo menyatakan Pemerintah juga tengah berupaya mengembangkan sumberdaya manusia digital dengan melalui adopsi teknologi terbaru di berbagai sektor.
“Momentum ini dapat menjadi peluang bagi pengembangan SDM digital, untuk memastikan masyarakat menerima manfaat dari teknologi digital, serta mampu berinovasi dan menciptakan nilai tambah,” ungkapnya.
Menteri Budi Arie mengungkap adanya kesenjangan keterampilan digital yang terjadi secara global. “Di mana lebih dari 60% rekruter di seluruh dunia melaporkan kesulitan dalam menemukan talenta digital yang berkualitas,” ujarnya.
Oleh karena itu, banyak negara berupaya menerapkan strategi untuk mengurangi kesenjangan keterampilan digital. Menkominfo menyontohkan Vietnam yang merilis Program Transformasi Digital Nasional pada tahun 2025 dengan Visi Menuju 2030. Lewat program itu, Vietnam berkolaborasi dengan Google meluncurkan Program Google Career Certificate dan Google For Startups untuk memberikan pelatihan keterampilan digital bagi siswa, tenaga profesional menengah, serta bisnis, untuk dapat memanfaatkan ekosistem teknologi lokal, dan membekali masyarakat dengan keterampilan digital yang mumpuni.
“China meluncurkan Rencana Tiga Tahun untuk mendorong kompetensi digital di sekolah-sekolah, mempromosikan literasi digital publik, mempercepat transformasi digital dalam bisnis, dan menciptakan layanan publik digital yang inklusif,” tuturnya.
Ada pula Singapura yang menerapkna Program Peningkatan Keterampilan yang meliputi Career Conversion Programmes (CCP) untuk individu, Singapore Digital Young Leaders, dan Technology Associate Program.
“Seluruh program tersebut dirancang untuk menyediakan platform bagi pelajar dan individu yang sedang berkarier, untuk memperoleh keterampilan digital yang relevan, serta mempersiapkan mereka agar menjadi pemimpin teknologi berikutnya,” jelas Menteri Budi Arie.
Menurut Menkominfo, pada tingkat global juga ada upaya mengatasi kesenjangan talenta digital melalui Decent Jobs for Youth dan Kampanye Keterampilan Digital yang digagas International Telecommunication Union (ITU) dan International Labour Organization (ILO).
Dalam acara itu, tampak hadir Ketua Umum PBNU Kyai Haji Yahya Cholil Staquf, Rektor UNUSIA Juri Ardiantoro Ph.D. serta Dewan Senat dan Sivitas Akademika UNUSIA.