Transformasi industri 4.0 menginisiasi perubahan dalam mengadaptasi penggunaan teknologi digital. Oleh karenanya, percepatan transformasi digital dipilih sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional menjadi lebih berkelanjutan, fleksibel dan efisien.
“Komponen terpenting pada proses transformasi digital berupa kesadaran manfaat penggunaan peralatan digital, tidak hanya sekedar kemampuan adopsi teknologi, namun harus sejalan dengan perubahan mindset digital,” kata Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Rabu (10/7).
Salah satu penerapan industri 4.0 yang sejalan dengan transformasi digital adalah Internet of Things (IoT) yang berbasiskan data untuk diaplikasikan pada industri manufaktur. Data-driven manufacturing (DDM) merupakan pendekatan manufaktur yang menggunakan data dan analitik untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan mengoptimalkan operasi. Pendekatan ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti sensor, mesin, dan manusia, lalu menggunakan data tersebut untuk mengidentifikasi tren, pola, dan peluang peningkatan.
“Internet of Things (IoT) dan penerapan data besar dan analitiknya telah mengarah pada penciptaan manufaktur generasi berikutnya. Hal ini melibatkan penggunaan data untuk menghasilkan efisiensi sumber daya di industri manufaktur,” ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.
Ia juga menyampaikan bahwa penggunaan data dalam industri 4.0 dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan melalui perencanaan penjualan dan operasi era baru, peningkatan produktivitas, optimalisasi rantai pasokan dan distribusi, serta jenis layanan purnajual baru.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian menaungi Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) sebagai one-stop solution dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia. Saat ini PIDI 4.0 memiliki mitra dari industri nasional maupun internasional, institusi akademik, asosiasi, badan pemerintah di luar Kemenperin, dan stakeholders lainnya.
“PIDI 4.0 merupakan bagian dari salah satu program prioritas nasional, Making Indonesia 4.0. PIDI 4.0 dibangun dengan visi menjadi solusi satu atap dalam pengadopsian industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela Indonesia 4.0 untuk dunia,” lanjut Masrokhan
Dalam rangka peningkatan kesadaran perusahaan industri mengenai DDM yang sedang berkembang dan keinginan perusahaan industri untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran terkait implementasi industri 4.0, PIDI 4.0 menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Program Kolaboratif PIDI 4.0 dengan mitra industri 4.0 melalui seminar yang bertemakan “Data Driven Process Improvement & Resources Efficiency in Manufacturing”.
Melalui kegiatan seminar, PIDI 4.0 menyosialisasikan program dan kegiatan kolaborasi bersama para stakeholder industri 4.0 serta membuka diri terhadap ide ataupun peluang untuk mendukung suksesnya transformasi industri 4.0 di Indonesia baik melalui kerjasama pada skala nasional maupun global.
“Semoga melalui kegiatan ini para pihak dapat memperluas networking, meningkatkan kolaborasi serta memacu semangat dan upaya kita untuk berkolaborasi dalam mewujudkan improvement dan resource efficiency di industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujar Sekretaris BPSDMI, Jonni Afrizon.
Dalam seminar tersebut dibahas mengenai Program Kolaboratif PIDI 4.0 terkait Showcase, Ecosystem, dan AI & Engineering, selanjutnya pada sesi kedua membahas terkait Program Kolaboratif PIDI 4.0 terkait Delivery dan Capability.