Sejalan dengan pesatnya perkembangan produk DailyMeal miliknya, PT Buyung Poetra Sembada, Tbk., (HOKI) telah menyiapkan capex atau belanja modal sebesar Rp15 miliar untuk pengembangan bisnis FMCG, yaitu DailyMeal, seperti untuk pembelian tanah, hingga membangun pabrik baru di Jawa Tengah untuk ekspansi kapasitas produksinya.
Produsen beras ternama merek ‘Topi Koki’ yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sudah memulai proses pembangunan pabrik untuk produk DailyMeal tersebut, dan menargetkan akan selesai dan beroperasi pada pertengahan tahun 2025.
“Sejauh ini, proses transformasi bisnis HOKI ke sektor FMCG (Fast Moving Consumers Goods) berjalan dengan pesat, dan selalu di jalur perkembangan yang direncanakan. Pesatnya pertumbuhan penjualan produk DailyMeal menunjukkan bahwa produk baru kami ini sangat prospektif. Karenanya, pembangunan pabrik baru ini merupakan keputusan yang tepat, untuk menyongsong terus meningkatnya laju pertumbuhan penjualan produk DailyMeal,” ujar Direktur HOKI, Budiman Susilo.
Keputusan Perseroan untuk memasarkan produk beras khusus DailyMeal, yaitu beras sehat (DailyMeal Rice) itu sendiri dilandasi hasil observasi kami yang menunjukkan bahwa semakin banyak anggota masyarakat yang peduli terhadap kesehatan dan kepraktisan. DailyMeal Rice adalah produk beras sehat alternatif berupa beras jagung, beras singkong, dan beras merah yang pulen.
Produk DailyMeal Rice ini memiliki indeks glikemik yang rendah, serat yang tinggi, serta bebas gula. Oleh karenanya bisa menjadi alternatif yang baik untuk penderita diabetes dan konsumen yang ingin mengubah pola hidup lebih sehat.
Dividen
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung hari ini, para pemegang saham Perseroan menyetujui pembagian membagikan senilai Rp Rp9.677.752.680 sebagai dividen. Dengan demikian, setiap pemegang satu lembar saham akan menerima dividen sebesar Rp1. Cum date dividen jatuh pada tanggal 5 Juli 2024 dengan pembayaran dividen akan dilaksanakan tanggal 26 Juli 2024.
“Sejak IPO atau penawaran perdana saham kepada publik, HOKI telah secara konsisten membagikan dividen. Ini merupakan wujud apresiasi dan komitmen kuat kami kepada para investor,” ujar Budiman Susilo.
Dengan memperhatikan perkembangan penjualan yang menjanjikan tersebut, tahun ini HOKI menargetkan penjualan bertumbuh sebesar 10% dengan profitabilitas yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Sekilas PT Buyung Poetra Sembada Tbk:
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) didirikan pada tahun 2003 adalah perusahaan produksi dan distribusi beras dengan merek “TOPI KOKI”, di mana awal pendiriannya adalah pengembangan usaha dari Toko Buyung Palembang (berdiri sejak tahun 1977). Selain itu, HOKI juga memproduksi beras dengan merek: HOK-1, Setra Ramos, Rumah Limas, BPS, Super Belida (beras pera), dan menjual ke B2B seperti beras menir (Broken Rice) ke pabrik bihun dan untuk keperluan lainnya.
HOKI juga memproduksi Beras Private Brand untuk perusahaan lain seperti Indomaret, Alfamart, dll. Selain itu, merek TopiKoki Setra Ramos juga saat ini telah hadir di mini market. Pemasaran HOKI selain dilakukan di pasar tradisional (general trade) juga didistribusikan ke pasar modern dan online marketplace. HOKI memiliki pabrik dan Gudang di Subang, Jawa Barat dan Cipinang, Jakarta Timur dengan total kapasitas 55 ton per jam.
Seiring dengan perkembangan bisnis, HOKI melakukan IPO pada tahun 2017. Sejak tahun 2020, HOKI menambahkan alternatif sumber pendapatan baru sekaligus meningkatkan implementasi praktik ESG melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga sekam padi dan menyewakannya.
Pada tahun 2022, HOKI bertransformasi menjadi perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) melalui peluncuran produk DailyMeals Eats dan DailyMeal Rice dan di distribusikan melalui PT Hoki Distribusi Niaga (HDN).
Di tahun yang sama HOKI juga mendirikan PT Hoki Investasi Sejati (HIS) sebagai bagian dari diversifikasi perseroan untuk memasuki bisnis equity investment pada perusahaan terbuka. Secara keseluruhan HOKI memiliki 4 sumber pendapatan: 1) Produksi & distribusi produk beras, 2) Produksi energi terbarukan (Dari sekam padi), 3) Produk FMCG (“DailyMeal”), dan 4) Equity investment pada perusahaan terbuka.