Jakarta (4/7) – Jelang perayaan Hari Anak Nasional pada 23 Juli mendatang, Kementeriaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggelar kegiatan Jelajah SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) di 11 titik di wilayah Jadetabek, salah satunya di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Jakarta. Berdasarkan data LPKA Kelas II Jakarta, terdapat 68 anak binaan yang terdiri dari kasus kriminal umum, perlindungan anak, dan narkotika.
Kepala Biro Hukum dan Humas Kemen PPPA, Margareth Robin Korwa menyampaikan peringatan Hari Anak Nasional ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi semua pihak dalam menghormati dan menjamin pemenuhan hak anak.
“Memperingati Hari Anak Nasional sebenarnya adalah pengingat bagi kami, para pengambil kebijakan dan orang dewasa, bahwa anak-anak membutuhkan perhatian kita lebih dari yang kita sadari. Hari anak adalah pengingat bahwa anak merupakan harapan bangsa dan merupakan individu yang unik, penuh potensi yang perlu dikembangkan secara optimal. Jelajah SAPA Kemen PPPA merupakan rangkaian kegiatan jelang Hari Anak Nasional 23 Juli mendatang. SAPA adalah inisiatif yang bermula dari inisiasi Kemen PPPA menghadirkan ruang Layanan SAPA 129 untuk memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. SAPA tidak berhenti pada sebuah layanan pengaduan saja, tetapi bertransformasi sebagai gerakan untuk mendorong kepedulian berbagai pihak untuk bersama-sama dalam memenuhi, menghormati, dan melindungi hak-hak perempuan dan anak,” ujar Margareth.
Puncak peringatan Hari Anak Nasional tahun ini akan dilaksanakan di tanah Papua dan akan dihadiri Presiden Jokowi, Kementerian/Lembaga dan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju. Peringatan Hari Anak tahun ini mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan subtema seperti “Anak Cerdas Ber-Internet”, “Suara Anak Membangun Bangsa”, “Pancasila di Hati Anak Indonesia”, “Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor”, “Pengasuhan Layak untuk Anak: Digital Parenting” dan “Anak Merdeka dari Kekerasan, Pekawinan Anak, Pekerja Anak dan Stunting”.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Erwedi Supriyatno menegaskan komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam membina anak-anak yang berkonflik dengan hukum.
“Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini menjadi momen istimewa bagi kita semua untuk merepresentasikan kembali tanggung jawab dan komitmen kita dalam melindungi hak-hak anak dan memastikan mereka mendapatkan masa depan yang cerah. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa dan masa depan bangsa terletak di tangan mereka. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban untuk memberikan mereka ruang dan kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan berkarya. Kami berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang berkualitas melalui berbagai program pembinaan, pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembinaan mental spiritual. Kami berusaha untuk membantu anak-anak di LPKA mengembangkan potensi mereka dan mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan, sehingga anak-anak dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif dan bertanggung jawab,” ujar Erwedi.
Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Jakarta, Akhmad Sobirin Sholeh mengapresiasi penyelenggaraan Jelajah SAPA Kemen PPPA di LPKA Jakarta. Ia mengatakan program ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan sinergi antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kemen PPPA dalam pemenuhan hak anak.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak, ibu dan hadirin yang menyukseskan acara ini. Kegiatan Jelajah SAPA ini bertujuan untuk memenuhi hak dan kebutuhan anak-anak, terutama anak binaan LPKA Jakarta. Acara ini juga memberikan motivasi kepada anak binaan agar terus belajar, semangat mencapai cita-cita, dan menerapkan pola hidup sehat. Momen Hari Anak Nasional menjadi momen yang tepat untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa Indonesia dalam menghormati dan menjamin kebutuhan anak-anak,” ujar Akhmad.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumkam DKI Jakarta, Tonny Nainggolan yang turut hadir mengatakan peringatan Hari Anak Nasional menjadi momen penting untuk kembali mengingatkan dan mengajak semua pihak dalam memenuhi hak dan memberikan perlindungan kepada anak dari berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi, penelantaran, dan perlakuan salah lainnya.
“Perlindungan anak merupakan bagian dari hak asasi yang wajib dijamin, dilindungi, dan dihormati oleh orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, serta pemerintah. Anak-anak, khususnya yang ada di LPKA Kelas II Jakarta, memiliki hak untuk bersukacita dan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dan menyuarakan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Anak-anak ini merupakan masa depan bangsa yang mempunyai talenta luar biasa dan perlu digali serta dikembangkan. Kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional dan momentum ini memang harus menjadi hari khusus bagi anak-anak kita, khususnya yang ada di LPKA Kelas II Jakarta,” kata Tonny.
Sementara itu, Perwakilan Perempuan Indonesia Tionghoa (PINTI), Femmy berharap anak-anak di LPKA Kelas II A Jakarta dapat termotivasi untuk meraih masa depan yang lebih cerah dan menjadi generasi penerus bangsa yang gemilang.