Kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang telah terjalin erat selama lebih dari 60 tahun memberikan berbagai manfaat bagi kedua negara, terutama di bidang ekonomi dan industri.
Salah satu pihak yang memberikan kontribusi besar terhadap kerja sama ekonomi Indonesia dan Jepang adalah The Japan External Trade Organization (JETRO). “Di Indonesia, JETRO Jakarta telah memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Jepang melalui serangkaian kegiatan untuk meningkatkan hubungan antara pebisnis kedua negara melalui penguatan hubungan perdagangan dan investasi,” Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan dalam pertemuan dengan Chairman JETRO Mr. Ishiguro Norihiko di Tokyo, Kamis (20/6) waktu setempat.
Menperin mengapresiasi upaya JETRO dalam meningkatkan perdagangan dan investasi antara Jepang dan seluruh dunia termasuk dalam ini Indonesia. Menurutnya, salah satu bentuk kegiatan JETRO yang memberikan manfaat adalah Survey Business Conditions 2023 yang bertujuan untuk memahami kondisi bisnis dari perusahaan yang berafiliasi dengan Jepang dan berlokasi di Asia dan Oceania, termasuk yang bergerak di bidang manufaktur.
Hasil survei tersebut memberikan gambaran kepada Pemerintah RI mengenai preferensi bisnis perusahaan berafiliasi Jepang yang beroperasi di Indonesia, antara lain mengenai faktor-faktor yang dianggap sebagai keuntungan dalam berbisnis di sini. Begitu juga dengn optimisme perusahaan dan rencana ke depan, termasuk dalam hal meningkatkan investasi.
“Hasil riset JETRO juga dapat dimanfaatkan menjadi salah satu pertimbangan dalam proses penyusunan kebijakan untuk meningkatkan daya saing dan menjaga iklim usaha yang baik dalam rangka menarik investasi, baik melalui perluasan usaha maupun investasi baru,” imbuh Menperin.
Lebih lanjut, Menperin mengharapkan agar Kementerian Perindustrian dan JETRO dapat memperkuat kerja sama, terutama dalam memanfaatkan hasil survei tersebut dan juga bentuk-bentuk kerja sama lainnya. Menperin juga meminta lebih banyak lagi analisis dan masukan dari JETRO untuk mengakselerasi investasi perusahaan Jepang di Indonesia. Secara khusus, Menperin menyampaikan bahwa posisi investasi Jepang di Indonesia saat ini sudah di bawah investasi mereka di Thailand. “Kami meminta agar JETRO dapat membantu mengeksplorasi langkah-langkah yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia agar terjadi peningkatan investasi,” ungkap Menperin.
Ia juga menyampaikan target yang ingin dicapai Indonesia dalam pengembangan industri otomotif, khususnya kendaraan listrik. Menperin mengungkapkan, rasio kepemilikan mobil di Indonesia ditargetkan meningkat, dari saat ini sebanyak 99 unit per 1.000 orang menjadi 150/1.000. Karenanya, Menperin menawarkan kepada Jepang untuk mengambil bagian dari rencana tersebut.
Kerja sama yang dapat dijalin di industri otomotif juga meliputi pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang juga mencakup industri baterai kendaraan listrik. Menperin menekankan, kompetisi teknologi kendaraan listrik semakin pesat, sehingga mengharapkan JETRO dapat memberikan dukungan dalam hal pengembangannya.
Berikutnya, dalam konteks kerja sama industri kecil dan menengah, dekarbonisasi, dan ekonomi hijau, Menperin juga menyampaikan harapan agar JETRO dapat menjadi fasilitator bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk perjanjian kemitraan dengan perusahaan Jepang dalam kerangka ekonomi hijau.
Mr. Ishiguro menyampaikan, JETRO dapat berperan mempertemukan perusahaan Indonesia dengan perusahaan Jepang untuk menjalin kerja sama dalam bidang-bidang yang dituju, misalnya bidang-bidang seperti yang disampaikan oleh Menperin. Ia menambahkan, banyak sekali peluang kerja sama yang dapat diwujudkan antara industri di Indonesia dengan yang berasal dari Jepang.
“Kami akan menindaklanjuti yang disampaikan oleh Bapak Menteri. Saat ini, kami juga memiliki business support desk untuk memberikan informasi terkait hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Jepang,” jelasnya.