Jakarta, 25 Juni 2024 – Sekretaris Kemenparekraf/ Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani memberikan penghargaan Kearsipan Internal kepada satuan kerja di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf sebagai bentuk apresiasi dan untuk meningkatkan motivasi kinerja penyelenggaraan kearsipan.
Sesmenparekraf Ni Wayan Giri dalam sambutannya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (24/6/2024), menyampaikan bahwa pemberian penghargaan ini diharapkan dapat mendorong satuan kerja di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf agar terus meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan yang semakin tertib administrasi, tertib fisik, dan tertib hukum.
“Saya mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh unit kerja yang telah kooperatif dan telah dengan matang mampu mempersiapkan diri dalam pelaksanaan pengawasan kearsipan, teruslah bekerja dengan ikhlas, jujur, dan semangat,” kata Sesmenparekraf Ni Wayan Giri.
Pemberian penghargaan kearsipan diberikan kepada unit kerja dan SDM terbaik atas prestasinya dalam penilaian pengawasan kearsipan internal di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf, yaitu penghargaan kategori unit pengolah kearsipan terbaik atas hasil pengawasan kearsipan internal tahun 2022, yang diberikan kepada Sekretariat Deputi Bidang Kebijakan Strategis; Biro Umum, Hukum, dan Pengadaan; Direktorat Pemasaran Pariwisata Nusantara.
Penghargaan untuk kategori Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik tahun 2022, diberikan kepada Hani Atika Ma’wa.
Penghargaan kategori unit pengolah kearsipan terbaik atas hasil pengawasan kearsipan internal tahun 2023, diberikan kepada Sekretariat Deputi Bidang Kebijakan Strategis; Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Sekretariat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur.
Penghargaan untuk kategori Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik tahun 2023, diberikan kepada Yulia Atmaja Putri.
“Atas peran Bapak dan Ibu semua kearsipan kita semakin maju dan terdepan,” kata Giri.
Giri menyampaikan bahwa program dan kegiatan kearsipan harus dijalankan secara terintegrasi, mulai dari perencanaan sampai pengawasan, terlebih pengawasan kearsipan menjadi pengungkit nilai RB instansi Kemenparekraf. Artinya tidak ada lagi kegiatan kearsipan yang tidak terencana.
“Jangan sampai kita melakukan sesuatu tanpa perencanaan, dan jangan pula kita melakukan sesuatu tanpa pengawasan, harus terintegrasi sejak tahap perencanaan sampai pengawasan,” kata Giri.
Dalam mengukur kinerja kearsipan pun juga perlu menggunakan ukuran-ukuran jelas seperti yang telah ditetapkan oleh ANRI, yakni spesifik, measurable, dapat dicapai, relevan, dan ukuran waktunya jelas.
Pengawasan kearsipan yang telah dilakukan Kemenparekraf bersama-sama dengan ANRI, baik pengawasan internal maupun pengawasan eksternal, harus diharmonisasikan dan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan penyelenggaraan kearsipan selanjutnya.
Lebih lanjut, Giri menyampaikan bahwa sesuai arah program kearsipan nasional yang telah dijelaskan pada Peringatan Hari Kearsipan Ke-53, bahwa target 2025-2029 sudah bergeser, yakni diarahkan kepada pembangunan Big Archive, pembangunan terkait dengan Big Data Kearsipan.
Sehingga peran arsip sebagai memori kolektif bangsa semakin meningkat untuk mengokohkan rasa kebangsaan, juga layanan kearsipan kepada masyarakat semakin meningkat dan masif.
“Jadi targetnya sudah berubah, sudah lebih maju ke depan. Sehingga kami mohon kepada seluruh hadirin untuk dapat memaksimalkan penggunaan aplikasi srikandi, terutama pada fitur pemberkasan agar seluruh arsip kita dapat terintegrasi. Tidak lupa kita perlu melakukan digitalisasi arsip-arsip lama kita. Hal itu semua sejalan dengan program pemerintah dalam mempersiapkan pemindahan ke IKN, dimana pemindahan tidak lagi membawa tumpukan-tumpukan kertas, namun arsip yang telah berbasis elektronik sepenuhnya,” kata Giri.