Bali (7/7) – Jelang peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 2024, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menggelar kegiatan Jelajah SAPA di Provinsi Bali serentak di empat lokasi, yaitu di Yayasan Lentera Anak Bali, Yayasan Kanker Anak Bali, Panti Asuhan Dharma Jati II, dan Yayasan Pasraman Guru Kula. Jelajah SAPA di Bali adalah kegiatan tahap kedua setelah sebelumnya Jelajah SAPA dilakukan serentak di 11 lokasi di Jadetabek.
Pada setiap lokasi, Kemen PPPA memberikan bantuan berupa ikan segar dan paket sembako. Selain itu di beberapa titik juga diberikan bantuan kebutuhan spesifik anak. Bantuan ini disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak-anak di tiap lokasi. Sekretaris Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Ambarwati berharap bantuan yang digalang dari hasil sinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat memberi manfaat besar bagi upaya pemenuhan hak anak.
“Kami memberikan bantuan 100-200 kg ikan disesuaikan dengan jumlah anak dan paket sembako yang dibagikan di setiap lokasi serta bantuan kebutuhan spesifik anak sesuai dengan kebutuhan mereka. Bantuan ini merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan anak yang kami prioritaskan. Bantuan ikan kami yakini bermanfaat besar untuk tumbuh kembang anak, sebagai sumber protein penting untuk meningkatkan gizi anak-anak, yang merupakan faktor kunci dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka,” ujar Ambarwati pada Jum’at (5/7) di Yayasan Lentera Anak Bali.
Jelajah SAPA merupakan agenda rutin tahunan Kemen PPPA sejak tahun 2021 untuk memantau dan mendampingi kebutuhan anak-anak di berbagai wilayah.
“Hari ini kami hadir bersama-sama untuk menyapa dan mendampingi anak-anak di empat lokasi di Bali. Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen penting untuk menunjukkan komitmen Kemen PPPA dalam pemantauan dan pendampingan anak, tetapi juga menjadi simbol nyata bahwa pemerintah selalu hadir untuk memberikan perhatian dan dukungan yang diperlukan. Bulan Juli adalah milik Anak Indonesia, karena pada bulan Juli ini kita merayakan Hari Anak Nasional,” ujar Ambarwati.
Sementara itu, di tempat terpisah, Plt. Asisten Deputi Pelayanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK), Atwirlany Ritonga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam pemenuhan hak anak. Menurut Lanny, upaya pemenuhan hak anak bukan hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga negara, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dunia usaha, tokoh agama, dan media. Jelajah SAPA tidak hanya penting untuk pemenuhan kebutuhan material anak-anak, tetapi juga untuk memberikan perhatian dan dukungan emosional yang mereka butuhkan.
“Kami ingin anak-anak merasa didengar dan diperhatikan, itulah mengapa dialog dengan mereka menjadi bagian penting dari kegiatan ini. Kami berharap kegiatan Jelajah SAPA ini dapat meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan hak dan perlindungan anak di Indonesia,” pungkas Atwirlany.